Minggu, 23 April 2017

contoh kasus terapi kelompok



Alice, 54 tahun. Ketika keluarganya akhirnya membujuknya untuk berobat ke klinik rehabilitasi alkohol. Ia jatuh terguling tangga kamar tidurnya saat dalam keadaan mabuk, dan mungkin kejadian tersebut yang akhirnya membuatnya mengakui bahwa ada yang salah dengan dirinya. Kebiasaan minumnya menjadi tidak terkendali selama beberapa tahun terakhir. Ia mengawali hari dengan minum, berlanjut sepanjang pagi, dan pada siang hari ia berada dalam kondisi mabuk total. Ia jarang ingat tentang berbagai hal yang terjadi selepas tengah hari. Sejak awal masa dewasa ia minum secara rutin, namun jarang pada siang hari dan tidak pernah sampai mabuk. Kematian suaminya secara mendadak dalam sebuah kecelakaan mobil dua tahun sebelumnya telah memicu peningkatan frekuensi minumnya, dan dalam enam bulan kebiasaan minumnya telah berubah menjadi pola penyalahgunaan alkohol yang parah. Ia tidak memiliki keinginan untuk keluar rumah dan berhenti melakukan berbagai aktivitas social dengan keluarga dan teman-temannya. Upaya yang berulang kali dilakukan keluarganya untuk membuatnya membatasi konsumsi alkohol hanya memicu pertengkaran.
Alcoholic Anonymous (AA) melakukan pertemuan secara rutin dan sering dimana para anggota baru berdiri untuk memberitahukan bahwa mereka adalah seorang alkoholik, dan para anggota lama yang sudah sembuh memberikan kesaksian mengenai masalah ketergantungan alkohol yang pernah mereka alami dan menyampaikan bagaimana kehidupan mereka saat ini telah menjadi lebih baik. Kelompok tersebut memberikan dukungan emosional, pengertian, dan konseling dekat bagi peminum bermasalah serta kehidupan sosial agar terlepas dari pengisolasian diri. Para anggota AA didorong untuk saling menelepon satu sama lain kapanpun mereka membutuhkan teman dan dorongan untuk tidak kembali minum. Kepada setiap anggota AA ditanamkan keyakinan bahwa penyalahgunaan alkohol merupakan penyakit yang tidak pernah dapat disembuhkan, dan diperlukan kewaspadaan yang terus-menerus agar dapat menahan diri untuk tidak minum walaupun hanya sekali karena bila terjadi demikian, kebiasaan minum yang tidak terkendali akan berulang kembali.

Teknik terapi :

Terapi kelompok dengan teknik Encounter groups 

Encounter group adalah bentuk-bentuk khusus dari terapi kelompok yang muncul dari gerakan humanistik pada tahun 1960-an. Encounter groups bertujuan untuk membantu mengembangkan kesadaran diri dengan berfokus pada bagaimana para anggota kelompok berhubungan satu sama lainalam suatu situasi diaman di dorong untuk mengungkapkan perasaan secara terus terang. Encounter groups tidak berlaku bagi orang yang mengalami masalah-masalah psikologis yang berat, tetapi hanya ditujukan kepada orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik, berusaha memajukan pertumbuhan pribadi, meningkatkan kesadaran mengenai kebutuhan-kebutuhan dan perasaan-perasaan mereka sendiri serta cara-cara mereka berhubungan dengan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar