Alice, 54 tahun. Ketika keluarganya akhirnya membujuknya
untuk berobat ke klinik rehabilitasi alkohol. Ia jatuh terguling tangga kamar
tidurnya saat dalam keadaan mabuk, dan mungkin kejadian tersebut yang akhirnya
membuatnya mengakui bahwa ada yang salah dengan dirinya. Kebiasaan minumnya
menjadi tidak terkendali selama beberapa tahun terakhir. Ia mengawali hari
dengan minum, berlanjut sepanjang pagi, dan pada siang hari ia berada dalam
kondisi mabuk total. Ia jarang ingat tentang berbagai hal yang terjadi selepas
tengah hari. Sejak awal masa dewasa ia minum secara rutin, namun jarang pada
siang hari dan tidak pernah sampai mabuk. Kematian suaminya secara mendadak
dalam sebuah kecelakaan mobil dua tahun sebelumnya telah memicu peningkatan
frekuensi minumnya, dan dalam enam bulan kebiasaan minumnya telah berubah
menjadi pola penyalahgunaan alkohol yang parah. Ia tidak memiliki keinginan
untuk keluar rumah dan berhenti melakukan berbagai aktivitas social dengan
keluarga dan teman-temannya. Upaya yang berulang kali dilakukan keluarganya
untuk membuatnya membatasi konsumsi alkohol hanya memicu pertengkaran.
Alcoholic Anonymous (AA) melakukan
pertemuan secara rutin dan sering dimana para anggota baru berdiri untuk
memberitahukan bahwa mereka adalah seorang alkoholik, dan para anggota lama
yang sudah sembuh memberikan kesaksian mengenai masalah ketergantungan alkohol
yang pernah mereka alami dan menyampaikan bagaimana kehidupan mereka saat ini
telah menjadi lebih baik. Kelompok tersebut memberikan dukungan emosional,
pengertian, dan konseling dekat bagi peminum bermasalah serta kehidupan sosial
agar terlepas dari pengisolasian diri. Para anggota AA didorong untuk saling
menelepon satu sama lain kapanpun mereka membutuhkan teman dan dorongan untuk
tidak kembali minum. Kepada setiap anggota AA ditanamkan keyakinan bahwa
penyalahgunaan alkohol merupakan penyakit yang tidak pernah dapat disembuhkan,
dan diperlukan kewaspadaan yang terus-menerus agar dapat menahan diri untuk
tidak minum walaupun hanya sekali karena bila terjadi demikian, kebiasaan minum
yang tidak terkendali akan berulang kembali.
Teknik terapi :
Terapi kelompok dengan
teknik Encounter groups
Encounter group adalah
bentuk-bentuk khusus dari terapi kelompok yang muncul dari gerakan humanistik
pada tahun 1960-an. Encounter groups bertujuan untuk membantu mengembangkan
kesadaran diri dengan berfokus pada bagaimana para anggota kelompok berhubungan
satu sama lainalam suatu situasi diaman di dorong untuk mengungkapkan perasaan
secara terus terang. Encounter groups tidak berlaku bagi orang yang mengalami
masalah-masalah psikologis yang berat, tetapi hanya ditujukan kepada orang yang
dapat menyesuaikan diri dengan baik, berusaha memajukan pertumbuhan pribadi,
meningkatkan kesadaran mengenai kebutuhan-kebutuhan dan perasaan-perasaan
mereka sendiri serta cara-cara mereka berhubungan dengan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar